Thursday, February 22, 2007

2 Kisah Sulit Menjadi Orang Tua Soleh


Menjadi orang tua (Ibu/Bapak/Guru) yang sholeh. Sehingga pantas dicontoh anak anak tanpa perlu banyak bicara.

Banyak kenyataan di masyarakat, seorang anak disuruh memakai jilbab, tetapi sang ibu tidak memakainya. Seorang anak disuruh sholat oleh bapaknya, tetapi bapaknya tidak sholat. Ada bapak melarang anaknya merokok tetapi, si bapak & si guru tersebut perokok berat.

Bagaimana mungkin si anak akan mendengarkan perintah orangtua karena taat dan hormat. Apabila orang tua tersebut tidak melakukan apa yang diperintahkannya. Kalaupun ada anak yang taat,hampir bisa dipastikan hanya karena takut atau dipaksa orang tua.

Padahal, memerintah anak itu lebih mudah dengan tindakan daripada dengan kata kata. Apalagi kalau anak masih balita, mudah sekali meniru. Cobalah kita sholat di depan anak,maka anak akan OTOMATIS mengikuti kita.

menjadi Orang tua yang adil dalam BERsikap dan harta

Masih banyak orang tua yang berbuat tidak adil kepada anak anaknya. Karena menjadi orangtua itu tidak ada sekolahnya. Tidak ada Lembaga Pendidikan/Kursus Menjadi Ibu/Bapak.

Oleh karena Itu, marilah kita Rajin Mengadiri majlis Taklim menuntut Ilmu bagaimana menjadi orangtua yang adil dan benar.

Banyak orangtua yang kurang ilmu, sehingga sering salah dalam mengambil tindakan dan keputusan terhadap anak.

Kisah 1 (Beli Motor Secara Diam Diam)

Ibu Nancy (nama samaran) mungkin bisa disebut ibu yang tidak adil dan bahasa kasarnya ialah durhaka pada anak. Ibu Nancy mempunyai anak sulung yang bernama Jose (nama samaran),

Jose kuliah hanya sampai D3 karena harus mengalah pada adiknya Albert (juga nama samaran) yang berpenampilan lebih tampan, kulit putih, lebih tinggi dan gagah yang memberi peluang kuliah sampai S1. sedangkan jose hanya dikuliahkan sampai D3.

Walau bagaimanapun keadaan anak-anaknya, tidak seharusnya ibu Nancy bertindak tidak adil dalam bidang pendidikan, harta dan sikap. Hanya karena faktor fisik yang sudah ditaqdirkan Allah SWT. Padahal “Allah SWT tidak memandang rupamu (fisik) tetapi Taqwa”

Ada lagi ketidak adilan Di bidang harta, Ibu Nancy secara sembunyi sembunyi membelikan sepeda motor kepada Albert yang masih kuliah, malah dibantu biaya menikah, melangkahi abangnya Jose yang belum menikah,

Sebaliknya Ibu nancy menolak permintaan uang muka Sepeda Motor yang sangat dibutuhkankan Jose dalam pekerjaannya sebagai marketing, yang baru diterima bekerja tidak tetap. Untungnya Jose bersikap sabar menghadapi kenyataan memiliki ibu yang tidak adil dalam membagi harta dan kasih sayang. Walaupun Jose terlihat stress. Kerjaan Belum Tetap, tetapi melihat Adiknya belum kerja tetap juga dibantu dibelikan motor dan bahkan dibantu biaya menikah secara sembunyi-sembunyi dan tanpa izin.

Hal tersebut jelas, sebagai contoh orangtua yang tidak adil dan seenaknya saja menyakiti perasaan anak-anaknya sendiri dengan sikap & tindakan yang tidak adil.

Kisah ke-2: (Menghalangi Jodoh Salah Satu Anak)

Ada seorang anak laki-laki bernama Indro (nama samaran) yang ingin segera menikah karena menghindari zina dan dorongan seksual yang sangat tinggi akibat sudah ketemu jodoh/sdh ada pacar/calon istri. Masalahnya indro sangat minder bila mendekati lawan jenis, sehingga su;it mendapatkan Jodoh. Sampai akhirnya Allah SWT mempertemukan Indro dengan calon Istri yang cantik kulitnya putih, suaranya merdu, senyumnya manis, Cerdas, dan Soleha. Sayang seribu sayang Indro mendapat Masalah dari orang tuanya yang sangat dipatuhinya.

Orangtuanya seenaknya saja menghalangi pernikahan bukan karena alasan agama. Tetapi hanya karena alasan kebencian kepada calon besannya. Bukan karena si calon kurang soleha. Hanya faktor ketidaksukaan calon besan.

Kalau memang tidak setuju dan menghalangi pernikahan, seharusnya orang tua memberi jalan keluar yang bijaksana, dengan mencarikan solusi wanita pengganti yang mirip bahkan yang lebih baik kadar kesolehannya atau kecantikannya. Bukannya hanya sekedar memisahkan dan menghalangi pernikahan, tanpa memberikan sollusi atau jalan keluarnya,

Si anak didiamkan sendiri dengan masalah yang diluar pengalaman jangkauannya. Masih untung anaknya bisa bersabar, tidak sampai berzina. Kalau sampai berzina, orangtua semacam itu pastilah ikut terkena dosanya, karena menjadi penyebab perzinaan.

Kalau anak-anak menjadi stress, maka yang ikut menderita juga orang tua, sang anak tidak bisa konsentrasi bekerja, tidak ada ghirah, linglung berganti-ganti pekerjaan, Akibatnya rejeki anak dalam bentuk uang menjadi lebih sedikit dan kurang berkah.

Padahal banyak orang tua yang ingin anaknya memberi uang di hari tua dan juga ingin perhatian.

Bagaimana mungkin anak yang stress bisa menghasilkan uang lebih banyak untuk orang tuanya. Memperhatikan dirinya sendiri saja jadi berkurang, apalagi memperhatikan orangtuanya dalam masalah uang?

Maka dari itu agar kita bisa menjadi orang tua yang adil, kita harus terus belajar Islam lewat majlis taklim. Dan jangan lagi menggunakan ilmu dari tradisi dan adat lama, yang tidak sejalan dengan jalan Islam.

No comments: