Marno baru saja memiliki HP CDMA murah. Karena saking murahnya, Marno jadi Iseng Mengirim SMS ke teman-teman nya, sampai akhirnya ia mengirim SMS ke nomor secara acak atau asal asalan.
Saat itu jempol Marno menari-nari mengetik SMS iseng : “halo sayang, lagi ngapain siang siang begini?” SMS itu kemudian dikirim entah ke nomor siapa. Marno memencet nomor yang hanya sedikit berbeda dengan nomor HP nya. Beberapa saat kemudian SMS itu terkirim, sesaat setelah Marno selesai menyisir rambut coklat lurusnya dengan jari.
Tak lama kemudian, ternyata SMS itu menggetarkan dan membunyikan ringtone HP si Putri. gadis bersenyum manis, kuning langsat mulus, dan bersuara merdu Karena merasa tidak kenal, si Putri membalas SMS itu: “maaf ini siapa?”.
SMS balasan si Putri membuat Marno “hahaha….”, karena merasa ditanggapi. Kemudian Marno membalas kembali dengan: “lho kamu siapa?”. Maka terjadilah balas membalas SMS:
“kamu dulu dong siapa, kamu yg kirim duluan”
“oke aku Mas Marno, pria tampan dan romantis, he 3x, :-) kamu siapa”
“ :) pria nampan kali, hehehe, romantis apaan ? rokok makan gratis kali. hehehe”
“boleh kenalan gak, kamu cewek kan?, nama kamu siapa?”
“nama saya Putri, kok kamu tahu sih, klu sy cewek ”
Marno segera menelpon langsung si Putri. Dalam hatinya “gue pengen denger suaranya ah”. Terdengarlah nada sambung pribadi si Putri. Beberapa detik kemudian “Hallo ….” Suara merdu putri terdengar indah, mengetarkan gendang telinga dan hati Marno.
Beberapa hari Marno dan Putri bertelepon-teleponan dengan biaya hanya Rp.49/menit. Karena merasa “klik” “nyambung” dan “satu frekwensi” dalam topik obrolan, Sehingga timbullah rasa penasaran ingin bertemu.
Akhirnya Marno dan Putri sepakat bertemu, hari sabtu sepulang sekolah di Plaza Depok tempat ngumpul anak anak muda. Marno mengendarai motor Honda hitamnya. Menjemput Putri di depan sekolahnya menuju Plaza.
Mereka bertemu dengan memakai ciri khas masing-masing, Marno memakai topi merah. Putri memakai kaus ketat hitam dan slayer berwarna pink yang diikat di tangan kanan nya. Mereka bertemu dengan gembira, sampai akhirnya lupa segalanya, lupa sholat, terus ngobrol dan makan makan di food court. Sampai Plaza tutup jam 21:00, mereka malas pulang, karena saking asyiknya.
Mereka keluar Plaza dan ngobrol, duduk di atas motornya di depan Plaza sambil menonton kemacetan di depan plaza yang berhadapan dengan Terminal, dengan langit dihiasi bulan purnama.
Jam sudah menunjukan pukul 22:00, Putri baru ingat pulang. Setelah dapat SMS dari HP abang kandungnya, “Mas, aku capek, antar aku pulang ya,”
“baru jam 10…, ntar aje deh Put, malam minggu ini….”
“nggak ah, sudah malam aku mau pulang sekarang, orang rumah sudah suruh aku pulang”
“Ok deh”
Marno men-starter motornya,lalu ngebut menuju rumah Putri, meliuk – liuk diantara mobil angkot-angkot yang berhenti sembarangan dan masuk ke jalan komplek yang sepi untuk memotong jalan.
Tiba-tiba, motor Marno ngadat, bersuara brebet dan akhirnya mogok di tempat sangat sepi di bawah pohon beringin,Putri terpaksa turun, Marno membetulkan motornya dan berusaha mencari kerusakan di sekitar busi.
“Mas, cepetan dong nanti aku dimarahi Abang ku nih.”
“Iya sebentar lagi Put, bawel amat”
“Sebentar apaan, aku sudah telat 15 menit nih, kalau ada ojek mending aku naik ojek,
Motor Butut kok dipelihara, beli motor baru kek. Dasar Kere…”
“Apa Kamu bilang …? Kamu jangan sok…kamu Put ” wajah Marno tiba-tiba berubah
“Kamu tuh cewek murahan” balas Marno
“Udah ah, miskin aja belagu…”
“APA .?.” Marno langsung bangkit dari jongkoknya, MENGEPALKAN TANGAN, lalu "GLEPOK" Putri TERJUNGKAL dengan keras, Putri langsung KO terjerembab ke tanah dipinggir jalan dekat tempat sampah.
Mata Marno menatap kosong tubuh Putri yang terkulai di tanah, Marno termenung dan kaget. Marno memegang hidung dan urat leher Putri, ternyata Putri telah mati.
marno menstater motornya ternyata sudah bisa nyala dan langsung kabur
esoknya:
Bang Kampleng dan Dudung preman parkiran indomaret yang kebetulan lewat menemukan jasad si Putri, gadis manis, kuning langsat mulus, Jasad Putri teronggok di tempat sampah dekat lapangan yang Cuma satu kilo meter dari rumahnya dengan luka memar di pelipisnya. Saat itu Putri sedang tidak memakai jilbab ketat nya.
Bila saja putri menolak ajakan bertemu berduaan saja?