Pernikahan bukanlah sekedar menyatukan dua Insan, Menggabungkan dua perasaan, Dua Badan, Dua Keinginan, Menjadi Satu Tujuan Hidup, yaitu beribadah, tetapi Juga menyatukan dua Keluarga, Dua Modal Dakwah, Dua Modal Harta, Dua Modal Ilmu dan segala potensi yang ada pada mereka, menjadi satu tujuan membuat Islaminya Peradaban.
Oleh sebab itu, dua keluarga mempunyai keinginan yang berbeda-beda. Ada keluarga yang senang berpesta pora, memamerkan status harta pada tetangga. Inilah yang sering mengganjal para pemuda, remaja yang berasal dari keluarga tak berpunya, terlanjur saling cinta. Sang pemuda ingin pesta biasa saja tapi keluarga wanita ingin pesta pora. Sang Keluarga tidak melihat kenyataan minimnya harta, pernikahan anaknya ditunda-tunda, padahal mereka sudah saling cinta dan mendekati zina, pegang tangan di tempat umum mungkin sudah biasa.(apalagi di tempat sepi).
Keluarga seperti itu tampak lebih takut gengsi tetangga, daripada bahaya anaknya yang makin berani mendekati zina.
maka
Apabila si Pemuda menemukan keluarga wanita yang terlalu cinta dunia, sudah berusaha melamar, musyawarah antar keluarga, secara maksimal dengan apa adanya,
hanya ada dua jalan terkhir:
1 Kumpulkan harta untuk biaya pesta pora, atau
2 Cari wanita lain yang siap menerima apa adanya.
Jadi, para pemuda wajib berani melamar walaupun dianggap "miskin" oleh masyarakat. Dan Para Pemudi wajib berani bermusyawarah dengan ortu bila ortu menginginkan pesta pora meriah di gedung mewah, walaupun uang sedang susah.
Saturday, February 28, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment