"Ya Allah,,limpahkan padanya rezkiMu, dan karunia ia anak yang banyak, dan berkahilah hidupnya" Rasulullah saw.
Madinah gelisah. Semua orang menatap penuh harap kearah makkah. Seperti menunggu sesuatu dan berharap segera datang dan muncul. Ada rasa cemas dipancaran mata setiap mereka. Ada rasa yang hendak membuncah. Rasa yang tak dapat diterka. Berbahagia atau sebaliknya.
Sesaat kemudian. Tiba-tiba semua orang melompat kegirangan,tua, muda dan anak anak. Semua bergembira. Ditengah mereka seorang ibu bergegas membawa putra ingusannya menuju kerumunan orang banyak. Semua berlomba dan berlari agar mendapat tempat dimana mereka dapat melihat sosok itu sepuas-puasnya. Tak terkecuali ibu dan anaknya tadi. Ikut berhimpitan dengan yang lain agar mendapat tempat didepan.
Beliaulah Ummu Sulaim bersama putra ingusannya Anas Bin Malik. Dan sosok yang dikerumuni adalah Rasulullah yang mulia. Kedatangan Rasulullah saw kemadinah. Itulah yang membuat seluruh madinah melompat keirangan dan itu pulalah yang membuat mereka harap-harap cemas.
Semua orang lantas berlomba memberikan hadiah terbaik mereka untuk Rasulullah yang mulia. Ummu Sulaim yang hidup miskin ditinggal suaminya sewaktu Anas masih kecil ingin sekali memberikan hadiah buat Rasulullah tercinta. Lantas beliau mendatangi kediaman rasulullah saw dengan membawa putra satu-satunya. "wahai rsulullah ,,,Tidak ada di madinah ini baik laki-laki maupun perempuan kecuali mereka memberimu hadiah, dan saya sungguh tidak memiliki apa yang akan saya hadiahkan untukmu kecuali putra kecilku ini, bawalah ia agar bisa mengkhidmah engkau" ucap Ummu sulaim berlinang bahagia. Rasulullah saw tersenyum bahagia dan mengusap kepala Anas kecil dan memeluknya.
Semenjak itu Anas kecil senantiasa bersama Rasulullah saw kapan dan dimanapun. Dan beliau hidup bersama Rasulullah saw selama sepuluh tahun,
Pesan pesan rasulullah saw kepada Anas bin malik
Rasulullah saw sangat mencintai Anas sepenuh hatinya. Dan beliau selalu memanggil Anas dengan panggilan "Unais" atau "Bunai" yang artinya, Anas kecil. Anaspun banyak menerima nasehat dan pelajaran dari Raulullah saw yang tidak semua orang bisa mendapatkanya, diantara:
"wahai Unais, jika engakau sanggup dari pagi sampai petang tanpa ada rasa dengki da iri terhadap seseorang maka lakukanlah, wahai anakku, itulah sebagian dari sunnahku, maka siapa yang menghidupkan sunnahku, berarti ia mencintaiku, dan siapa yang mencintaiku, ia bersamaaku disyurga nanti".
Kesan Anas bin Malik sejak bersama Rasulullah saw
Terlalu banyak kesan indah yang dirasaka Anas sebagai khadim ketika bersama Rasullah saw. Bahkan beliau bangga bisa menjadi pembantu rsulullah saw. Diantara kesan itu adalah:
Beliau bernostalgia" Rasulullah adalah orang yang paling baik akhlaqnya, paling lapang dada dan paling penyayang kepada siapapun". Pernah suatu hari Rasulullah menyuruh saya kepasar, sebelum berangkat saya bermain dulu dengan anak anak lain dijalan, dan aku belum pergi ketempat yang disuruh Rasulullah. Dan ketika sedang asyik bermain, aku merasakan ada seseorang yang berdiri dibelakangku sambil memperhatikanku dan memegang bajuku, lantas aku menoleh kearahnya, dan ternyata Rasulullah saw. Sambil tersenyum beliau bertanya "kenapa belum berangkat, wahai Unais?. Maka sambil tergopoh gopoh akupun menjawab," ya, aku akan berangkat sekarang wahai Rasulullah", Demi allah, sungguh aku telah mengkhidmahi beliau selama sepuluh tahun, dan belum pernah beliau mengomentari apa yang aku lakukan "kenapa engkau lakukan ini", dan apa yang tidak aku lakukan "kenapa engkau tidak lakukan itu".
Dan Rasulullahpun wafat
Beliau Anas Bin Malik adalah orang yang paling berduka terhadap kepergian Rasulullah saw. sehingga dalam sebuah riwayat beliau sering mengulang kalimat" sunnguh aku melihat rasulullah saw, ketika pertama kali beliau datang dan ketika beliau berpisah dengan kita, dan tiada hari yang serupa dengan dua hari itu bagiku".
Dan ketika Anas menderita sakit keras, beliau berpesan" talqinkan aku kalimah la ilaha illallah muhammad Rasulullah, dan beliau senantiasa mengucapkan kalimah itu sampai ajal menjemputnya. Pesan terakhir beliau adalah agar beliau dikuburkan disamping kuburan Rasulullah saw.
Beliau adalah sahabat yang terakhir meninggal dengan usia seratus tahun lebih. Mengkhidmahi Rasulullah saw selama sepuluh tahun. Diantara tiga orang yang meriwayatkan hadits-haditsnya adalah Abu Hurairah RA dan Abdullah Bin Umar. Semoga Allah memberkahi keluarga Ummu Sulaim dan Anas Bin Malik dan menyediakan untuk mereka tempat mulia disisiNya. Amien. Wallahu A`lam.
http://asisi.multiply.com/journal/item/3/Anas_Bin_Malik
No comments:
Post a Comment