Istri yang monogami, akan membayangkan akan kesepian ditinggal sekian hari oleh suaminya, karena suaminya sedang mendapat giliran di tempat Istri Kedua. Padahal kenyataanya tanpa taqdir dimadu/taaddud pun sang istri bisa kesepian karena taqdir yang lain seperti:
Suami ditugaskan kantornya untuk dinas keluar kota atau Keluar Negri berbulan bulan bahkan bertahun tahun.
Suami Pebisnis International.
Kalau Cuma ditinggal 2-3 hari menginap di rumah Istri kedua bukanlah waktu yang lama, dan Suai berada di tempat yang aman dan terlindung dari peluang berbuat maksiat dibandinkan suami yang monogami seperti point di atas suami bisa berpeluang ditawarkan wanita pezina/penghibur demi kelancaran bisnis di luar kota dan di luar negri.
Dengan memiliki dua Istri suami bisa mengundi Istri-istrinya dan hasilnya ialah salah satu istrinya diajak bepergian dalam berbisnis. Sesuai sabda nabi:
“dan daripadanya ia berkata: Adalah Rasulullah SAW apabila mau bersafar/beperghian, ia undi antara istri-istrinya, maka siapa yang keluar undinya maka dialah yang bepergian bersamanya” (Hadits Muttafaq ‘Alaihi)
Membagi Giliran Istri untuk melayani suami bisa dimusyawarahkan antar suami Istri secara adil saling ridha dan ikhlash. Sesuai yang dicontohkan Rasul kita
“dari Aisyah ra, Adalah Rasulullah SAW, membagi giliran antara Istri-istrinya dengan adil dan berkata, ya Tuhan inilah pembagian aku atas apa yang aku miliki, maka janganlah kau cela aku di dalam apa yang aku tidak miliki, Tapi engkau miliki” Riwayat Yang Empat dishahkan dia Ibnu Hibban dan Hakim
Monday, June 2, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment