Selain dari diri Rasulullah yang terdapat contoh yang sempurna, kita juga 
 bisa belajar dari sahabat-sahabat Beliau dalam membangun kemakmuran 
 Islam yang kita cita-citakan ini. 
 
 Salah satu sahabat beliau yang patut kita contoh adalah Abdurrahman bin Auf yang kesuksesannya dalam berbisnis bisa menjadi tauladan bagi seluruh pengusaha muslim saat ini. Dalam hal urusan akhiratpun banyak yang bisa dicontoh dari Abdurrahman ini karena beliau termasuk salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.
 
 Berikut disarikan prestasi-prestasi Abdurrrahman bin Auf : 
 
 • Abdurrahman bin Auf termasuk sahabat yang masuk Islam sangat 
 awal, tercatat beliau orang kedelapan yang bersahadah 2 hari setelah 
 Abu Bakar. 
 • Beliau termasuk salah satu dari enam orang yang ditunjuk oleh Umar 
 bin Khattab untuk memilih khalifah sesudahnya. 
 • Beliau seorang mufti yang dipercaya oleh Rasulullah SAW untuk 
 berfatwa di Madinah padahal Rasulullah SAW masih hidup. 
 • Beliau terlibat dalam perang Badar bersama Rasulullah SAW dan 
 menewaskan musush-musuh Allah. Beliau juga terlibat dalam perang 
 Uhud dan bahkan termasuk yang bertahan disisi Rasulullah SAW ketika 
 tentara kaum muslimin banyak yang meninggalkan medan 
 peperangan. Dari peperangan ini ada sembilan luka parah ditubuhnya 
 dan dua puluh luka kecil yang diantaranya ada yang sedalam anak 
 jari. Perang ini juga menyebabkan luka dikakinya sehingga 
 Abdurahman bin Auf harus berjalan dengan pincang, dan juga 
 merontokkan sebagian giginya sehingga beliau berbicara dengan 
 cadel. 
 • Suatu saat ketika Rasullullah SAW berpidato menyemangati kaum 
 muslimin untuk berinfaq di jalan Allah, Abdurrahman bin Auf 
 menyumbang separuh hartanya yang senilai 2000 Dinar atau sekitar 
 Rp 2.4 Milyar nilai uang saat ini(saat itu beliau ‘belum kaya’ dan hartanya baru 4000 Dinar atau Rp 4.8 Milyar). Atas sedeqah ini beliau didoakan khusus oleh Rasulullah SAW yang berbuny i “Semoga Allah 
 melimpahkan berkahNya kepadamu, terhadap harta yang kamu 
 berikan. Dan Semoga Allah memberkati juga harta yang kamu 
 tinggalkan untuk keluarga kamu.� Do’a ini kemudian benar-benar 
 terbukti dengan kesuksesan demi kesuksesan Abdurrahman bin Auf 
 berikutnya. 
 • Ketika Rasullullah membutuhkan dana untuk perang Tabuk yang 
 mahal dan sulit karena medannya jauh, ditambah situasi Madinah 
 yang lagi dilanda musim panas. Abdurrahman bin Auf memeloporinya 
 dengan menyumbang dua ratus uqiyah emas sampai-sampai Umar bin 
 Khattab berbisik kepada Rasulullah SAW “ Sepertinya Abdurrahman 
 berdosa sama keluarganya karena tidak meninggali uang belanja sedikitpun untuk keluarganya�. Mendengar ini, Rasulullah SAW 
 bertanya pada Abdurrahman bin Auf, “Apakah kamu meninggalkan 
 uang belanja untuk istrimu ?� , “ Ya!� Jawab Abdurrahman, “Mereka 
 saya tinggali lebih banyak dan lebih baik dari yang saya sumbangkan�. 
 “Berapa ?� Tanya Rasulullah. “ Sebanyak rizki, kebaikan, dan pahala 
 yang dijanjikan Allah.� Jawabnya. 
 • Setelah Rasulullah SAW wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas 
 menjaga kesejahteraan dan keselamatan Ummahatul Mu’minin (para 
 istri Rasulullah SAW). 
 • Abdurrahman bin Auf pernah menyumbangkan seluruh barang yang 
 dibawa oleh kafilah perdagangannya kepada penduduk Madinah 
 padahal seluruh kafilah ini membawa barang dagangan yang diangkut 
 oleh 700 unta yang memenuhi jalan-jalan kota Madinah. Selain itu 
 juga tercatat Abdurrahman bin Auf telah menyumbangkan dengan 
 sembunyi-sembunyi atau terang-terangan antara lain 40,000 Dirham 
 (sekitar Rp 1.4 Milyar uang sekarang), 40,000 Dinar (sekarang senilai 
 +/- Rp 48 Milyar uang sekarang), 200 uqiyah emas, 500 ekor kuda, 
 dan 1,500 ekor unta 
 • Beliau juga menyantuni para veteran perang badar yang masih hidup 
 waktu itu dengan santunan sebesar 400 Dinar (sekitar Rp 480 juta) 
 per orang untuk veteran yang jumlahnya tidak kurang dari 100 orang. 
 • Dengan begitu banyak yang diinfaqkan di jalan Allah, beliau ketika 
 meninggal pada usia 72 tahun masih juga meninggalkan harta yang 
 sangat banyak yaitu terdiri dari 1000 ekor unta, 100 ekor kuda, 3,000 
 ekor kambing dan masing-masing istri mendapatkan warisan 80.000 
 Dinar. Padahal warisan istri-istri ini masing-masing hanya ¼ dari 1/8 
 (istri mendapat bagian seperdelapan karena ada anak, lalu 
 seperdelapan ini dibagi 4 karena ada 4 istri). Artinya kekayaan yang 
 ditinggalkan Abdurrahman bin Auf saat itu berjumlah 2,560,000 Dinar 
 atau sebesar Rp 3.072 trilyun untuk kurs uang Rupiah saat tulisan ini dibuat !. 
 
 Bagaimana Abdurrahman bin Auf bisa sangat sukses berdagang dan juga 
 dijamin masuk surga ?, berikut adalah yang bisa kita tiru dari beliau : 
 
 • Seluruh usahanya hanya ditujukan untuk mencari Ridhla Allah semata. 
 • Bermodal dan berniaga barang yang halal dan menjauhkan diri dari 
 barang yang haram bahkan yang subhat sekalipun. 
 • Keuntungan hasil usaha bukan untuk dinikmati sendiri melainkan 
 ditunaikan hak Allah, sanak keluarga dan untuk perjuangan di Jalan 
 Allah. 
 • Abdurrahman bin Auf seorang pemimpin yang mengendalikan 
 hartanya, bukan harta yang mengendalikannya. 
 • Sedeqah telah menyuburkan harta Abdurrahman bin Auf, sampai- 
 sampai ada penduduk Madinah yang berkata “ Seluruh penduduk 
 Madinah berserikat dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya. 
 Sepertiga dipinjamkannya pada mereka, sepertiga untuk membayari 
 hutang-hutang mereka, dan sepertiga sisanya dibagi-bagikan kepada 
 mereka�. 
 • Keseluruhan harta Abdurahman bin Auf adalah harta yang halal, 
 sehingga Ustman bin Affan RA. yang sudah sangat kayapun bersedia 
 menerima wasiat Abdurahman ketika membagikan 400 Dinar bagi 
 setiap veteran perang Badar. Atas pembagian ini Ustman bin Affan 
 berkata, “ Harta Abdurahman bin Auf halal lagi bersih, dan memakan 
 harta itu membawa selamat dan berkat�. 
 
 Jadi mengelola Dinar tidak berarti menjadi hamba Dinar. Asal kita dapat kembali ke tuntunan dan contoh langsung dari Rasulullah SAW beserta para sahabatnya. Wallahu A’lam.
 
 http://geraidinar.com/2008/02/belajar-mengelola-dinar-dari.php  
Tuesday, July 8, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)


              
No comments:
Post a Comment