Etiskah bila Kartu undangan tersirat "mohon dua rebu" dalam arti tidak menerima kado, dan bunga. Padahal di tembok tertulis "mohon doa restu", kehadiran kita di pesta pernikahan ialah memberi selamat, doa keberkahan, perkara memberi hadiah amplop berisi uang, atau kado atau bunga adalah hak prerogatif pemberi hadiah di perhikahan yang sakral yang turut disaksikan dan dicatat malaikat
Malaikat mencatat dan para saksi menyaksikan Laki-laki yang selesai mengucapkan Ijab-Qabul, para syaitan menangis krn sudah gagal menjerumuskan pasangan itu untuk berzina hati zina sblm nikah. Karena rayuan, sentuhan yang seharusnya dosa, sekarang menjadi pahala, betapa sedihnya para syetan.
namun setan tak tinggal diam, walaupun mereka bersedih, setan tetap akan menggoda pasangan baru.
Pernikahan bukanlah akhir dari gelora yang tertahan, tetapi awal dari perjuangan mengecap pahit-manisnya membangun peradaban organisasi terkecil bernama keluarga. Setan akan menyusup dalam prasangka2 buruk, bila pasangan gagal dalam komunikasi, akibat malu-malu dalam mengungkapkan kebutuhan dan keinginan masing.
Padahal suami-istri sudah menjadi pakaian masing2 tidak perlu lagi malu utk mengatakan sesuatu, kebutuhan, bahkan sperti rayuan candaan yang sudah menjadi pahala.
Termasuk untuk mengatakan kemana Amplop pernikahan akan digunakan. Untuk menutup biaya walimah, atau untuk DP Rumah?
Friday, March 20, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment